indahnya Al Qur'an
surah Ali Imran 102, Allah swt
berfirman:
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
--------------------
"Ya
Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS.
Thâha: 27)
----------------
"Ya
Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit
yang pada hari turunnya hidangan itu akan menjadi hari raya bagi kami,
bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, serta
menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rizki, dan Engkaulah
Pemberi rizki yang paling utama." (OS. Al-Mâ'idah: 114).
----------------
"Ya
Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku
tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan
serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk
golongan orang-orang yang merugi." (QS. Hûd: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt.
melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. perotes kepada Allah Swt., "kenapa
anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari
keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku
dan menenggelamkan kaumku." (QS. Hûd ayat 45).
Kemudian Allah
memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang
dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak shalih dan beriman kepada
Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah
mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(Hûd ayat 46).
Setelah
diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafazh doa diatas.
Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. Hûd ayat 48).
-----------------
"Ya
Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).
Penjelasan:
Ibnu Katsir dalarn kitab tafsirnya merangkum sepuluh hadis tentang
keutamaan membaca doa diatas. Diantaranya hadis yang diriwayatkan dari
sahabat 'Abdullah bin Mas'ûd, bahwa Nabi Saw. telah bersabda:
"Barangsiapa yang membaca dua ayat yang akhir surah Al-Baqarah (ayat
285-286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan." (Tafsir
Ibnu Katsîr Juz, I, hal.340).
--------------
"Ya
Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta
selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
Penjelasan
Dalarn Al-Quran dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh orang-orang muslim yang tulus setelah selesai melaksanakan haji.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan pula bahwa doa ini mengandung
seluruh kebaikan di dunia dan akhirat serta menghindarkan dari segala
kejelekan. Oleh karena baik sekali doa ini dibaca pada setiap
kesempatan.
-------------------------
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath
Tholaq: 2-3). Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah akan menghilangkan
bahaya dan memberikan jalan keluar bagi orang
yang benar-benar bertakwa pada-Nya. Allah akan mendatangkan padanya
berbagai manfaat berupa dimudahkannya rizki. Rizki adalah segala sesuatu
yang dapat dinikmati oleh manusia. Rizki yang dimaksud di sini adalah
rizki dunia dan rizki akhirat.
Sebagian orang mengatakan, “Orang
yang bertakwa itu tidak pernah merasa fakir (miskin atau merasa
kekurangan) sama sekali.” Lalu ada yang bertanya, “Mengapa bisa begitu?”
Ia menjawab, “Karena Allah Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath
Tholaq: 2-3)”
Kemudian ada yang bertanya kembali, “Kami menyaksikan
sendiri bahwa di antara orang yang bertakwa, ada yang tidak punya
apa-apa. Namun memang ada sebagian lagi yang diberi banyak rizki.”
Jawabannya, ayat tersebut menunjukkan bahwa orang yang bertakwa akan
diberi rizki dari jalan yang tak terduga. Namun ayat itu tidak
menunjukkan bahwa orang yang tidak bertakwa tidak diberi rizki. Bahkan
setiap makhluk akan diberi rizki sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah
yang memberi rezkinya” (QS. Huud: 6). Bahkan hamba yang menerjang yang
haram termasuk yang diberi rizki. Orang kafir tetap diberi rizki padahal
rizki itu boleh jadi diperoleh dengan cara-cara yang haram, boleh jadi
juga dengan cara yang baik, bahkan boleh jadi pula diperoleh dengan
susah payah.
-----------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar